Para guru selama ini dinilai belum terampil dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Masih banyak kekurangan di sana-sini yang mengakibatkan hasil output rendah.
Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi NTT, Drs. Ismail Kasim, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Selasa (2/11/2010). Kasim mengatakan, kesimpulan ini diambil setelah para guru dan pengawas yang mengikuti Pelatihan dan Penguatan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh LPMP Propinsi NTT bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan (P4TK) Seni Budaya Yogyakarta dan P4TK Matematika Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Kasim mengatakan, setelah melakukan praktek lapangan dan kembali melakukan persentase, ternyata masih banyak sekali persoalan dan kelemahan-kelemahan yang ditemukan saat guru melakukan proses belajar mengajar di kelas.
Kasim mengatakan, masih banyak hal yang harus diperbaiki ketika guru mengajar di kelas, antara lain cara belajar guru untuk menyiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selama ini, katanya, guru belum menemukan format yang baik untuk bisa menyiapkan mutu output yang baik pula dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di NTT.
Untuk itu, ia berharap pelatihan kepemimpinan yang diberikan kepada para pengawas dan kepala sekolah bisa meningkatkan dan memperbaiki mutu output dan mutu pembelajaran di sekolah binaan masing-masing.
Menurut Kasim, para pengawas diberikan pelatihan untuk memperkuat kemampuan pengawas sekolah melalui pelatihan pengembangan kompetensi yang difokuskan pada peningkatan kompetensi pengawas dalam mengelola, memimpin dan mensupervisi guru dalam mengembangkan pembelajaran berbasis kreativitas, inovasi, pemecahan masalah, berpikir kritis dan bernaluri kewirausahaan. Pembelajaan dengan basis ini diyakini bisa menghasilkan lulusan yang berkreatif, inovatif dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dan berjiwa wirausaha.
Sementara untuk para kasek, kata Kasim, diharapkan dapat mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa, model-model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Paikem). Para kepala sekolah juga harus mampu membimbing guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), teknik supervisi akademik, evaluasi diri sekolah dan monitoring sekolah oleh pemerintah daerah, mengubah pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk melakukan perubahan sehingga menghasilkan output yang bermutu.
Menurutnya, peran pengawas dan kasek sangat berpengaruh di sekolah untuk membina dan memberikan dorongan kepada guru sehingga bisa melakukan proses pembelajaran dengan baik, bagaimana kehadiran kasek dan pengawas dalam melakukan supervisi sehingga bisa mengetahui sejauh mana guru disiplin dalam menyiapkan bahan ajar dan sebagainya.
Selain itu, katanya, para guru juga harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk berbuat lebih dalam mengajar sehingga mampu menciptakan hasil output yang baik sesuai dengan pencanangan yang sudah dilakukan pemerintah propinsi, yakni Siaga Ujian Nasional (UN).
Selama ini, katanya, sudah dilakukan pelatihan kepada sembilan kabupaten di NTT dan akan diteruskan lagi dua kabupaten, yakni Kabupaten Kupang dan Rote Ndao. Saat ini, katanya, LPMP sudah mengirimkan widyaswara ke Kabupaten Nagekeo untuk melakukan pengayaan terhadap kegiatan dan program peningkatan kompetensi guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar